LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI TANAMAN
“Isolasi DNA”
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil yang dimiliki oleh
makhluk hidup dan merupakan materi dasar yang menyusun tubuh makhluk hidup itu
sendiri. Didalam sel terdapa DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter atau dapat diturunkan. DNA
menyimpan gen-gen pembawa sifat makhluk hidup. Untuk mempelajari tentang DNA
lebih lanjut perlu dilakukan isolasi DNA. DNA dapat diisolasi, baik dari sel
hewan, manusia, maupun pada tumbuhan dengan cara menghancurkan dinding sel dan
memisahkan DNA dengan materi yang lain.
DNA atau Deoxyribose Nucleic Acid adalah molekul utama
yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam
setiap organisme. DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula
deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida.
Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, ditemukan di nukleus, mitokondria
dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang
tersusun heliks ganda atau double helix, dimana basa nitrogen dan kedua benang
polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan
hidrogen. Antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain dihubungkan
dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup disebut
sebagai cetak biru kehidupan karena molekul ini berperan penting sebagai
pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses
metabolisme lain (Agus dan Sjafarenan, 2013).
Untuk mendapatkan DNA murni dari suatu sel dalam
jaringan tubuh makhluk hidup dapat dilakukan suatu teknik isolasi DNA. Isolasi
DNA adalah suatu teknik yang digunakan untuk mendapatkan DNA murni. Prinsip
dasar isolasi DNA ada tiga yaitu penghancuran, ekstraksi dan pemurnian. Isolasi
DNA bertujuan untuk memisahkan DNA dari zat-zat lain yang dapat dilakukan dengan
berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis maupun bagian tanaman dapat
menimbulkan masalah berbeda, antara lain karena adanya senyawa polifenol dan
polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA dan
juga mempengaruhi enzim-enzim seperti polimerase, ligase, endonuklease
restriksi, atau enzim untuk kegiatan molekuler lain yang dapat menyebabkan DNA
tidak dapat digunakan untuk aplikasi penelitian
Pengisolasian DNA secara sederhana dapat diawali
dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti, baik secara
mekanik maupun secara kimiawi. Secara kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian
detergen yang dapat menyebabkan rusaknya membran sel .
1.2Tujuan
Praktikum isolasi DNA bertujuan untuk mengetahui
teknik serta tahapan dalam proses isolasi DNA, metode elektroforensis, dan
tahapan tahapan analisa PCR.
Semoga Bermanfaat :):):):)