Let's join to be our partner Join Now!

Hukum Dasar Kimia: Dasar-dasar Ilmu Kimia

Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

Dasar-dasar Ilmu Kimia

Dasar-dasar Ilmu Kimia Update Artikel 2018 - Kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat, komposisi, struktur, dan perubahan materi. Untuk memahami ilmu kimia dengan baik, kita perlu memahami beberapa hukum dasar yang menjadi landasan teori dan prinsip-prinsip yang membentuk dasar ilmu kimia. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa atom relatif (Ar), konsep molekul relatif (Mr), serta konsep dan bilangan oksidasi.

1. Hukum Dasar Kimia

a. Hukum Kekekalan Massa (The Law of Conservation of Mass)

Hukum kekekalan massa, yang diajukan oleh Antoine Lavoisier pada akhir abad ke-18, menyatakan bahwa massa total dari bahan yang terlibat dalam suatu reaksi kimia akan tetap konstan. Artinya, massa awal reaktan sama dengan massa akhir produk dalam suatu reaksi kimia. Hukum ini menjadi salah satu landasan dasar kimia modern, dan telah diuji dan terbukti benar dalam berbagai eksperimen.

Misalnya, dalam reaksi pembakaran karbon (C) dengan oksigen (O2) untuk menghasilkan karbon dioksida (CO2), massa total karbon dan oksigen sebelum reaksi akan sama dengan massa karbon dioksida yang dihasilkan setelah reaksi.

b. Hukum Perbandingan Tetap (The Law of Definite Proportions)

Hukum perbandingan tetap menyatakan bahwa suatu senyawa kimia akan selalu memiliki komposisi unsur yang tetap, terlepas dari sumbernya. Ini berarti bahwa rasio massa unsur dalam suatu senyawa tertentu akan selalu sama, tidak peduli dari mana senyawa tersebut berasal. Hukum ini ditemukan oleh Joseph Proust pada akhir abad ke-18.

Sebagai contoh, air (H2O) selalu terdiri dari dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O), sehingga rasio massa hidrogen dan oksigen dalam air selalu konstan.

c. Hukum Perbandingan Berganda (The Law of Multiple Proportions)

Hukum perbandingan berganda adalah hukum lain yang diajukan oleh John Dalton pada awal abad ke-19. Hukum ini menyatakan bahwa jika dua unsur dapat menggabung dalam lebih dari satu rasio massa untuk membentuk dua senyawa yang berbeda, maka perbandingan massa unsur yang satu dengan yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut akan selalu merupakan rasio bilangan bulat kecil.

Sebagai contoh, karbon (C) dan oksigen (O) dapat membentuk dua senyawa, yaitu karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Massa oksigen dalam karbon monoksida adalah setengah dari massa oksigen dalam karbon dioksida, sesuai dengan hukum perbandingan berganda.

d. Hukum Perbandingan Rata-rata (The Law of Average Composition)

Hukum ini menyatakan bahwa jika terdapat campuran dari dua atau lebih senyawa kimia yang memiliki komposisi unsur yang sama, maka komposisi rata-rata campuran tersebut akan sama dengan komposisi rata-rata senyawa-senyawa individu yang membentuk campuran tersebut. Hukum ini membantu dalam menghitung massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif (Mr) dari senyawa-senyawa campuran.

2. Massa Atom Relatif (Ar)

Massa atom relatif (Ar) adalah nilai yang mengindikasikan berat relatif atom unsur terhadap satu dua puluh dari massa atom karbon-12. Dalam sistem ini, massa atom karbon-12 diambil sebagai standar dengan massa atom relatif tepat 12. Oleh karena itu, massa atom relatif unsur-unsur lain diukur relatif terhadap karbon-12.

Misalnya, jika kita ingin menghitung massa atom relatif hidrogen (H), kita perlu mengetahui bahwa Ar karbon adalah 12. Massa atom relatif hidrogen adalah sekitar 1,008, yang berarti bahwa atom hidrogen memiliki massa sekitar 1,008 kali lebih ringan daripada atom karbon-12.

Massa atom relatif dapat membantu kita menghitung massa molekul relatif suatu senyawa dengan menjumlahkan massa atom-atom yang membentuk senyawa tersebut sesuai dengan rumus molekulnya. Misalnya, dalam senyawa air (H2O), kita dapat menghitung massa molekul relatifnya dengan menambahkan massa atom hidrogen dan oksigen. Massa atom relatif hidrogen adalah sekitar 1,008, dan massa atom relatif oksigen adalah sekitar 15,999. Jadi, massa molekul relatif air (H2O) adalah sekitar 18,015.

Baca Juga

3. Molekul Relatif (Mr)

Molekul relatif (Mr) adalah nilai yang mengindikasikan berat relatif molekul suatu senyawa terhadap satu dua puluh dari massa atom karbon-12. Dalam hal ini, massa molekul relatif karbon-12 adalah 12. Nilai Mr suatu senyawa dapat dihitung dengan menjumlahkan massa atom-atom yang membentuk senyawa tersebut sesuai dengan rumus molekulnya.

Sebagai contoh, untuk menghitung Mr dari senyawa air (H2O), kita perlu menambahkan massa atom hidrogen (1,008) dan massa atom oksigen (15,999). Oleh karena itu, Mr air adalah sekitar 18,015. Nilai Mr digunakan dalam berbagai aplikasi kimia, termasuk dalam menghitung jumlah mol suatu senyawa.

4. Konsep dan Bilangan Oksidasi

a. Konsep Oksidasi-Reduksi (Redoks)

Konsep oksidasi-reduksi, atau disingkat sebagai redoks, adalah konsep penting dalam kimia yang berkaitan dengan transfer elektron antara reaktan dalam suatu reaksi kimia. Dalam reaksi redoks, ada dua jenis peristiwa yang terjadi secara bersamaan:

Oksidasi  adalah proses di mana suatu zat kehilangan elektron. Dalam konteks ini, atom atau ion yang mengalami oksidasi disebut oksidator. Sedangkan Reduksi adalah proses di mana suatu zat mendapatkan elektron. Atom atau ion yang mengalami reduksi disebut reduktor.

Reaksi redoks sangat umum dalam kimia dan terjadi dalam banyak reaksi kimia sehari-hari, seperti reaksi pembakaran, elektrolisis, dan reaksi kimia dalam sel elektrokimia.

b. Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan sejauh mana suatu atom telah kehilangan atau mendapatkan elektron dalam suatu senyawa atau reaksi kimia. Bilangan oksidasi membantu dalam menentukan jenis perubahan oksidasi-reduksi yang terjadi dalam reaksi kimia.

Aturan-aturan umum untuk menentukan bilangan oksidasi adalah sebagai berikut:

  1. Dalam suatu unsur bebas, seperti unsur hidrogen (H2), oksidasi adalah 0.
  2. Dalam senyawa yang sederhana, bilangan oksidasi unsur sama dengan muatan formal atom tersebut dalam senyawa. Misalnya, dalam air (H2O), bilangan oksidasi hidrogen adalah +1, dan bilangan oksidasi oksigen adalah -2.
  3. Dalam ion, bilangan oksidasi adalah muatan ion itu sendiri. Misalnya, dalam ion natrium (Na+), bilangan oksidasi natrium adalah +1.
  4. Dalam senyawa netral, jumlah bilangan oksidasi semua unsur harus nol. Misalnya, dalam senyawa hidrogen peroksida (H2O2), bilangan oksidasi hidrogen adalah +1, dan bilangan oksidasi oksigen adalah -1.
  5. Dalam senyawa ion kompleks, bilangan oksidasi tiap unsur dihitung berdasarkan keseluruhan muatan kompleks.

Konsep bilangan oksidasi sangat penting dalam pemahaman reaksi redoks. Dalam reaksi redoks, atom atau ion yang mengalami oksidasi akan meningkatkan bilangan oksidasi, sementara atom atau ion yang mengalami reduksi akan mengurangi bilangan oksidasi.

Sebagai contoh, dalam reaksi pembakaran hidrogen (H2) dengan oksigen (O2) untuk membentuk air (H2O), atom hidrogen mengalami oksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +1, sementara atom oksigen mengalami reduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -2. Hal ini menciptakan perubahan oksidasi-reduksi yang menyebabkan reaksi kimia.

Dalam beberapa kasus, bilangan oksidasi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi unsur yang bersifat reduktor (menjadi oksidator) dan unsur yang bersifat oksidator (menjadi reduktor) dalam suatu reaksi redoks. Unsur yang memiliki bilangan oksidasi positif lebih tinggi cenderung menjadi oksidator, sementara unsur yang memiliki bilangan oksidasi negatif lebih rendah cenderung menjadi reduktor.

Penutup

Dalam artikel ini, kita telah menjelaskan beberapa hukum dasar kimia, seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, dan hukum perbandingan rata-rata. Kami juga menguraikan konsep massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif (Mr) serta menguraikan konsep dan bilangan oksidasi dalam reaksi redoks. Semua konsep ini merupakan bagian penting dalam memahami dasar-dasar ilmu kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Post a Comment

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.