Let's join to be our partner Join Now!

Monolog Hati Episode 14 : Rinduku Padamu

Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

Rinduku Padamu

Rinduku Padamu
Sering kali aku berpikir, bahwa aku tidak mencintaimu, sekedar penasaran yang tak berujung. Namun kenapa aku merindukanmu? Padahal ku tahu, kau hanya menganggapku sekedar pasangan, bukan orang yang benar-benar kau cintai. Selalu kupertanyakan, kenapa aku merindukanmu? Kenapa aku selalu ingin bersamamu? Kenapa aku tidak mau berpisah barang sedetikpun? Padahal aku tahu, aku sekedar pelampiasan, bukan orang istimewa.

Aku sering bertanya-tanya pada diriku sendiri, apa yang sebenarnya terjadi dalam hatiku? Kenapa aku terus merindukanmu meskipun aku tahu bahwa hubungan ini tidak akan pernah menjadi lebih dari sekedar pertemanan yang nyaman? Seperti dua puzzle yang tidak bisa saling menyamakan potongannya. Aku merasa seolah-olah aku terperangkap dalam perasaan yang rumit, antara kenyataan dan harapan.

Mungkin ini adalah bagian dari kodrat manusia, untuk merindukan hal-hal yang seharusnya tidak kita miliki. Mungkin juga ini adalah cara alam semesta untuk menguji sejauh mana kita bisa mengendalikan emosi kita. Bagaimanapun juga, perasaan ini selalu hadir, seperti bayangan yang mengikuti setiap langkahku. Rasanya aku selalu mencari-cari alasan untuk tetap bersamamu, meskipun aku tahu bahwa dalam hatimu, aku hanya seorang teman biasa.

Saat kita pertama kali bertemu, aku tidak pernah membayangkan bahwa perasaan ini akan tumbuh begitu dalam. Aku ingat betul, senyummu yang pertama kali menarik perhatianku. Setiap kali kita berbicara, rasanya dunia luar terlupakan. Kita bisa bercanda, berbagi cerita, dan tertawa bersama. Itu adalah saat-saat yang aku tunggu-tunggu.

Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai menyadari bahwa kita tidak akan pernah menjadi lebih dari sekedar sahabat. Kau selalu membicarakan orang lain yang kau cintai, kau selalu bersikap hangat terhadap mereka, sementara aku hanya mendapat sisa-sisa perhatianmu. Saat itulah, rasa sakit mulai muncul. Aku bertanya-tanya mengapa aku tidak bisa menjadi orang yang istimewa bagimu, mengapa aku hanya menjadi pelampiasan saat kau butuh seseorang untuk mendengarkan ceritamu.

Aku sering merasa cemburu melihat kau bahagia dengan orang lain, dan aku membenci diriku sendiri karena perasaan ini. Aku tahu bahwa cemburu adalah emosi yang tidak seharusnya aku miliki, karena kau adalah temanku, dan aku seharusnya senang melihatmu bahagia. Tapi mengapa hatiku selalu berontak dan merasa tidak puas?

Sering kali aku berusaha untuk menjauh, untuk melupakan perasaan ini. Aku mencoba mencari seseorang yang bisa mengisi kekosongan ini dalam hatiku, seseorang yang bisa membuatku merasa seperti kau tidak lagi ada dalam hidupku. Namun, tak peduli seberapa keras aku mencoba, tak peduli berapa banyak orang yang aku temui, tak peduli berapa banyak kisah cinta yang aku jalani, aku selalu kembali pada perasaan ini, pada rindu yang terus menghantuiku.

Mungkin ini adalah masalahku sendiri. Mungkin aku terlalu lemah untuk melawan perasaan ini. Mungkin aku terlalu takut untuk menghadapi kenyataan bahwa aku hanya seorang teman bagimu. Aku sering bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang salah dengan diriku, apakah aku tidak cukup baik untukmu, atau apakah aku tidak pantas mendapatkan cinta sejati.

Aku tahu bahwa aku harus mengakhiri ini, bahwa aku harus menghentikan perasaan ini yang hanya akan membuatku semakin terluka. Tapi mengapa begitu sulit untuk melepaskanmu? Mengapa aku selalu merindukanmu, bahkan ketika aku tahu bahwa aku hanya pelampiasan? Apakah ini adalah karma bagiku, karena pernah menyakiti orang lain dengan cara yang sama?

Aku mencoba untuk mencari jawaban, aku mencoba untuk memahami mengapa aku terus merindukanmu, mengapa aku tidak bisa melepaskanmu. Mungkin ini adalah karena kita memiliki kenangan bersama yang begitu indah, kenangan yang sulit untuk dilupakan. Mungkin ini adalah karena aku terlalu terbiasa dengan kehadiranmu dalam hidupku, meskipun aku tahu bahwa itu hanya sebatas pertemanan.

Saat aku merindukanmu, aku merasa seperti aku sedang mencari sesuatu yang hilang dalam diriku sendiri. Aku mencoba menggantikan perasaan kekosongan itu dengan segala cara yang aku bisa, tetapi tak ada yang berhasil. Rasa rindu ini terus menghantuiku, terus menghantui setiap langkahku, terus mengganggu pikiranku.
Aku sering berpikir, mungkin ini adalah cara alam semesta untuk mengajariku tentang arti mencintai seseorang tanpa harus memiliki mereka. Mungkin ini adalah pelajaran tentang bagaimana kita harus belajar melepaskan, tentang bagaimana kita harus belajar menerima kenyataan, bahkan jika itu menyakitkan. Mungkin ini adalah cara untuk membuatku lebih kuat, lebih bijaksana, lebih matang.

Tapi dalam hatiku, aku tahu bahwa ini adalah proses yang sulit. Aku tahu bahwa merindukanmu tidak akan berakhir begitu saja. Aku tahu bahwa aku masih akan terus mencarimu dalam setiap momen keheningan, dalam setiap lagu yang aku dengarkan, dalam setiap matahari terbenam yang aku saksikan. Aku tahu bahwa aku masih akan merindukanmu, meskipun aku tahu bahwa aku hanya pelampiasan.

Mungkin suatu hari nanti, aku akan bisa melepaskanmu sepenuhnya. Mungkin suatu hari nanti, aku akan bisa merasakan perasaan bahagia tanpa harus melibatkanmu. Mungkin suatu hari nanti, aku akan bisa mencintai seseorang yang benar-benar mencintaiku kembali. Tapi sampai saat itu tiba, aku hanya bisa menghadapi rindu ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Rindu adalah emosi yang kuat, yang bisa membuatku merasa hidup, meskipun juga bisa membuatku merasa terluka. Aku tidak tahu apakah rindu ini akan pernah berakhir, apakah aku akan pernah bisa melepaskanmu sepenuhnya. Yang aku tahu adalah bahwa rindu ini adalah bagian dari diriku, bagian dari cerita hidupku.

Sering kali aku berpikir, bahwa mungkin aku hanya butuh waktu lebih lama untuk bisa melupakanmu. Mungkin aku hanya butuh kesempatan untuk menemukan seseorang yang benar-benar bisa mengisi hatiku, yang bisa membuatku merasa utuh kembali. Sering kali aku berpikir, bahwa mungkin suatu hari nanti, aku akan bisa melihatmu tanpa perasaan yang rumit, tanpa rasa sakit di dalam hatiku.

Tapi sampai saat itu tiba, aku akan terus merindukanmu. Aku akan terus merasakan kehadiranmu dalam hidupku, meskipun aku tahu bahwa itu hanya dalam bentuk kenangan. Aku akan terus mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selalu menghantuiku, mengapa aku merindukanmu, mengapa aku selalu ingin bersamamu, mengapa aku tidak bisa melepaskanmu.

Mungkin jawaban atas semua pertanyaan itu tidak pernah datang, dan mungkin aku harus belajar menerima kenyataan itu. Mungkin aku harus belajar menerima bahwa dalam hidup ini, tidak semua rasa rindu bisa terwujud, tidak semua harapan bisa tercapai. Mungkin aku harus belajar untuk merangkul perasaan ini, untuk membiarkannya menjadi bagian dari diriku yang tak bisa dipisahkan.

Rinduku padamu adalah sebuah misteri yang sulit untuk dipecahkan. Tapi mungkin itulah yang membuatnya begitu indah. Mungkin itulah yang membuatnya begitu berharga. Rindu ini adalah bagian dari kisah hidupku, bagian dari perjalanan panjangku dalam mencari makna cinta dan kebahagiaan. Dan meskipun aku tidak tahu apakah rindu ini akan pernah berakhir, aku akan tetap melangkah maju, menjalani hidupku dengan penuh harapan, dan siap menerima apa pun yang akan datang.

Mungkin suatu hari nanti, aku akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan ini. Mungkin suatu hari nanti, aku akan bisa melihatmu dengan mata yang jernih, tanpa ada keraguan atau kebingungan. Mungkin suatu hari nanti, aku akan bisa mengatakan dengan yakin bahwa rinduku padamu telah padam, bahwa aku telah menemukan cinta yang sesungguhnya.

Tapi sampai saat itu tiba, aku hanya akan merindukanmu dalam diam, dalam hati yang penuh dengan harapan dan kerinduan. Aku hanya akan mengingat semua kenangan indah yang pernah kita bagikan, semua momen-momen bahagia yang pernah kita alami. Dan aku hanya akan berdoa, berdoa agar kau juga bisa menemukan kebahagiaanmu, berdoa agar kau juga bisa menemukan cinta yang sejati.

Rinduku padamu adalah cerita yang tak pernah selesai, adalah perasaan yang tak pernah bisa kuatasi. Tapi itulah yang membuatnya begitu berharga. Itulah yang membuatnya begitu berarti dalam hidupku. Rindu ini adalah bagian dari diriku, bagian dari perjalanan hidupku, dan aku akan memeluknya dengan tulus dan ikhlas. Aku akan membiarkannya menjadi bagian dari cerita hidupku yang tak terlupakan.

Jadi, meskipun aku tidak tahu apakah rindu ini akan pernah berakhir, meskipun aku tidak tahu apakah aku akan pernah bisa melepaskanmu sepenuhnya, aku akan terus melangkah maju. Aku akan terus mencari arti sejati dari cinta dan kebahagiaan. Aku akan terus menjalani hidupku dengan penuh harapan dan keyakinan bahwa suatu hari nanti, segalanya akan menjadi lebih baik.

Rinduku padamu adalah bagian dari diriku, adalah bagian dari perjalanan hidupku. Dan aku akan menyimpannya dengan baik, sebagai kenangan yang berharga, sebagai bagian dari cerita hidupku yang tak terlupakan. Aku akan terus merindukanmu, dengan harapan bahwa suatu hari nanti, rindu ini akan menemukan jalan keluar yang sebenarnya. 

Post a Comment

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.