Let's join to be our partner Join Now!

Monolog Hati Episode 11 : Kata Selesai

Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

Usai

Semua sudah berakhir, sejak saat aku mengucapkan kata 'selesai' dalam hubungan kita. Saat itu, aku merasa seperti sebuah pohon yang tumbuh dalam kegelapan dan tak lagi bisa merasakan sinar matahari. Aku tahu bahwa keputusan itu akan merobek hatiku, dan rasanya seperti menghadapi badai yang tak berujung. Tapi aku harus melakukannya, karena hidupku sendiri juga harus diperhatikan.

Aku mengakhirinya, bukan karena tak ingin mempertahankan, hanya saja untuk apa terus bersama jika jalan kita sudah berbeda. Kami pernah begitu dekat, seiring waktu, kami mulai merasa bahwa kita bukan lagi dua orang yang sejalan. Perbedaan-perbedaan itu semakin membesar, seperti dua garis yang semakin menjauh satu sama lain. Aku tidak ingin melihatmu terluka lebih dalam jika kita terus bersama, dan aku juga tidak ingin merasa terikat pada hubungan yang tak lagi membuatku bahagia.

Kamu menerima keputusanku, tapi tidak lama— kamu kembali. Kembali seolah tak ada yang terjadi, seolah tak menyadari tentang rasa sakit yang kamu beri, untukku. Kamu merayu, kamu memohon, dan aku hampir saja luluh. Tapi aku ingat mengapa aku mengambil keputusan itu awalnya. Aku ingin merasa bahagia, aku ingin menemukan diriku sendiri lagi, dan aku tahu bahwa kita berdua harus melewati proses ini.

Kembali menyapa sebelum sempat luka yang kuterima reda. Kamu ingin kembali seperti kita dulu, seolah-olah kita bisa menghapus semua yang terjadi. Tapi aku tahu bahwa itu tidak mungkin. Rasa sakit itu masih ada dalam diriku, dan meskipun aku masih mencintaimu, aku tahu bahwa kita harus berpisah untuk sementara waktu agar bisa menyembuhkan luka-luka ini. Aku ingin kamu tahu bahwa ini bukan karena aku benci padamu, tapi karena aku mencintaimu terlalu banyak untuk terus menyakiti diriku sendiri.

Menganggap luka yang kuterima sebuah candaan, rasanya tak wajar, kamu tak berperasaan. Itu mungkin yang kamu pikirkan tentangku, bahwa aku terlalu dingin atau tidak peduli. Tapi sebenarnya, aku merasa sangat sakit. Hanya saja aku berusaha untuk tidak menunjukkannya, untuk tetap kuat di depanmu. Aku tahu bahwa jika aku menunjukkan betapa hancurnya aku, itu akan membuatmu merasa bersalah, dan aku tidak ingin itu terjadi. Aku tidak ingin membuatmu merasa seperti kamu adalah orang yang salah.

Kamu tak paham, perihal selesai tidak akan pernah lagi bisa memulai, sekali pun dengan paksaan. Aku tahu bahwa kamu mungkin berpikir bahwa kita bisa memulai kembali hubungan kita jika kamu cukup berusaha atau cukup memaksa. Tapi sebenarnya, jika kita terus memaksa, itu hanya akan membuat semuanya semakin buruk. Kita akan terus merasa terluka, dan tidak akan pernah bisa kembali seperti sebelumnya. Terkadang, membiarkan sesuatu pergi adalah tindakan terbaik yang bisa kita lakukan, meskipun itu sulit.

Saat aku mengucapkan kata 'selesai,' itu bukan berarti aku tidak mencintaimu. Aku mencintaimu dengan segenap hatiku, tapi aku juga mencintai diriku sendiri. Aku ingin menemukan kembali siapa aku sebenarnya, tanpa harus terus menerus merasa terluka dan bingung. Aku tahu bahwa keputusan ini sulit bagi kita berdua, tapi aku percaya bahwa ini adalah tindakan terbaik yang bisa aku lakukan saat itu.

Beberapa bulan telah berlalu sejak kita berpisah, dan aku ingin kamu tahu bahwa ini tidak mudah bagiku juga. Setiap hari, aku merindukanmu. Setiap hari, aku berpikir tentang kenangan indah yang pernah kita bagikan bersama. Aku tahu bahwa kita memiliki momen-momen yang luar biasa bersama, dan itu membuat perpisahan ini semakin sulit. Tapi aku juga tahu bahwa kita perlu waktu dan ruang untuk menyembuhkan diri kita sendiri.

Aku berharap suatu hari nanti, kita bisa bertemu lagi dan tersenyum satu sama lain dengan tulus, tanpa luka yang masih tersisa. Aku berharap kita bisa menjadi teman-teman yang baik, meskipun saat ini rasanya seperti itu adalah impian yang jauh. Tapi siapa tahu? Kehidupan memiliki cara unik untuk memutar hal-hal, dan aku percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya.

Saat ini, aku sedang berusaha untuk fokus pada diriku sendiri. Aku mencoba mengejar impian-impian yang telah aku tunda karena fokus pada hubungan kita. Aku ingin tumbuh dan berkembang sebagai individu, agar jika suatu hari nanti kita bertemu lagi, aku bisa menjadi versi yang lebih baik dari diriku sendiri.

Aku tahu bahwa kamu juga sedang menjalani perjalananmu sendiri. Kita mungkin berpisah, tapi itu tidak berarti aku tidak ingin yang terbaik untukmu. Aku berharap kamu menemukan kebahagiaan yang sejati, apakah itu dengan seseorang yang baru atau dengan mengejar impianmu sendiri. Kamu adalah orang yang hebat, dan kamu pantas mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup ini.

Saat kita berdua melangkah maju, aku hanya berharap bahwa kita bisa menjaga kenangan-kenangan indah kita bersama. Meskipun hubungan kita telah berakhir, itu tidak menghapus semua yang pernah kita bagikan bersama. Kenangan itu tetap ada, dan aku akan selalu menghargainya.

Aku ingin mengakhiri monolog ini dengan mengucapkan terima kasih padamu. Terima kasih atas semua momen indah yang pernah kita bagikan bersama. Terima kasih atas cinta dan dukunganmu selama ini. Terima kasih atas semua pelajaran berharga yang kita dapatkan dari hubungan ini. Meskipun saat ini rasanya seperti akhir dunia, aku tahu bahwa hidup akan terus berlanjut, dan kita akan baik-baik saja. Semoga kebahagiaan selalu menyertai kita, meskipun kita berjalan di jalur yang berbeda.

Post a Comment

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.